Selasa, 23 Maret 2010

Pelajaran 19 Yesus Peduli Terhadap Penderitaan Sesama

Tujuan Pelajaran:
Pada ahir pelajaran siswa dapat
  1. Menceritakan kisah orang yang peduli terhadap orang lain
  2. Menceritakan pengalaman sendiri yang menunjukkan sikap peduli pada penderitaan orang lain
  3. Menjelaskan kepedulian Yesus terhadap penderitaan sesama seperti yang dikisahkan dalam Kitab Suci (Luk 6: 6-11)
Ringkasan Materi
Peradaban yang modern diwarnai dengan semakin bertumbuhnya egoisme dan individualisme. Makin banyak orang kurang atau malah tidak peduli lagi terhadap sesamanya. Mereka hanya memikirkan diri sendiri dan kurang memikirkan orang lain. Segala sesuatu dilakukan dengan ukuran menguntungkan diri sendiri bukan menguntungan orang lain. Situasi ini membuat orang yang sudah jatuh miskin menjadi semakin miskin.
Hal-hal itu juga menimpa keluarga-keluarga di jaman modern ini. Ketidak pedulian antar anggota keluarga menjadi penyebab utama banyaknya keluarga yang berantakan.

Setiap orang pasti pernah mengalami penderitaan, baik dalam skala yang kecil ataupun skala besar sekalipun. Penderitaan itu misalnya sakit, tidak punya teman, ditinggalkan orang yang dikasihi, patah semangat dan masih banyak lagi. Penyebab dari penderitaan itu bisa datang dari diri sendiri ataupun dari orang lain. Salah satu penyebab dari penderitaan itu adalah sikap egoisme yang menimbulkan ketidak pedulian terhadap keadaan sekitar. Sikap itu membuat orang lain merasa tidak disapa dan akhirnya merasakan penderitaan dalam hidupnya.

Banyak keprihatinan dalam masyarakat disebabkan ileh sikap tidak peduli warga masyarakat terhadap sesama dan lingkungan. Misalnya membuang sampah di sembarang tempat. Jarang ada orang yang mau menegur sesamanya bila hal itu terjadi. Demikian pula banyak orang bersikap kurang peduli terhadap sesama yang kekurangan misalnya pengemis, gembel dan orang yang melarat.

Kisah Yesus menyembuhkan orang sakit pada hari sabat (Luk 6: 6-11) menunjukkan sikap kepedulian Yesus pada sesamaNya, terutama yang menderita. Dalam keseluruhan hidup Yesus orang-orang yang menderita mendapat tempat istimewa dalam hatiNya, bahkan menjadi perhatian dalam setiap karya-karyaNya. yesus tak pernah membiarkan seorangpun hidup menderita. Ia akan cepat tersentuh dan pilu hati melihat orang yang datng meminta bantuan, tanpa diminta pun Yesus akan memberi pertolongan.

Kepekaan dan kepedulian Yesus terhadap penderitaan sesama sedemikian besar karena Ia selalu memandang dan mengasihi mereka sebagai Anak-anak Allah yang bermartabat luhur. Maka demi menolong dan mengembalikan martabat tersebut, Yesus berani meruntuhkan aturan atau hukum yang mengekang kemanusiaan dan ke Illahian. Tindakan Yesus inilah yang ingin dikembangkan dalam hidup bersama.

Peduli terhadap sesama dapat dimulai dari diri kita sendiri. Peduli terhadap sesama membutuhkan kesediaan dan keikhlasan dalam memberikan diri untuk orang lain.
Peduli terhadap penderitaan sesama dapat dimulai dari hal-hal yang sederhana. Mulailah untuk memperhatikan sekelilingmu dan rasakanlah apa yang dirasakan oleh sesamamu dan mulailah dengan memnyapa dan memberi perhatian dengan apa saja yang kamu punya.

KUTIPAN
Yesus menyembuhkan Orang Pada Hari Sabat
(Mat 12:9-15; Mrk 3:1-6, Luk 6: 11)

Pada hsuatu hari sabat lain, Yesus masuk ke rumah ibadat, lalu mengajar. Di situ ada seseorang yang mati tangan kanannya. Ahli-ahli taurat dan orang-orang Farisi mengamat-amati Yesus kalau-kalu Ia menyembuhkan orang pada hari sabat, supaya mereka mendapat alasan untuk mempersalahkan Dia.
Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lali Ia berkata pada orang yang mati tangannya: "Bangunlah dan berdirilah di tengah!" Maka bangunlah orang itu dan berdiri. Lalu kata Yesus kepada mereka: "Aku bertanya kepada kamu: Manakah yang diperbolehkan pada hari sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau mebinasakannya?"
Sesudah itu, Yesus memandang berkeliling kepada mereka semua, lalu berkata kepada orang sakit itu: "Ulurkanlah tanganmu!" Orang itu berbuat demikian dan sembuhlah tangannya. Maka meluaplah ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, lalu mereka berunding tentang apa yang akan mereka lakukan teradap Yesus



Refleksi
  1. "Kita harus berani melanggar atau melawan aturan demi melakukan kepedulian terhadap sesama." Bagaimana pendapatmu terhadap pernyataan tersebut?
  2. Kegiatan apa saja yang pernah diadakan sekolahmu sebagai perwujudan sikap peduli siswa siswi di sekolah terhadap sesama yang menderita? Bila pernah ada bagaimana pendapatmu terhadap kegiatan tersebut? Hal-hal apa yang harus ditingkatkan? Bila belum kegiatan apa yang akan kamu lakukan?
  3. Sebelum bel istirahat berbunyi, kamu melihat sampah berserakan di halaman sekolah sehingga terkesan sekolahmu adalah sekolah yang jorok. Apa yang kamu lakukan melihat hal tersebut? Sikap yang bagaimanasaja yang akan muncul dari teman-temanmu terhadap tindakanmu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar