Jumat, 19 Maret 2010

Pelajaran 17 Yesus Mengampuni

Tujuan Pelajaran
Pada akhir pelajaran, siswa dapat:
  1. Menceritakan pengalaman diri sendiri atau orang lain yang memberi atau menerima pengampunan
  2. menyebutkan faktor penghambat yang membuat orang sulit mengampuni
  3. menyebutkan keuntungan bila mampu mengampuni dan mendapat pengampunan
  4. menjelaskan pengampunan yang dilakukan oleh Yeus seperti yang dikisahkan dalam Kitab Suci (Yoh 8:2-11)
Ringkasan Materi
Semua orang pasti pernah berbuat salah dengan orang lain. Tetapi tidak semua orang bila bersalah cepat-cepat minta maaf atau meminta ampun. Demikian juga, tidak semua orang ketika orang lain yang bersalah datang untuk meminta maaf dengan mudah mengampuninya; apalagi bila kesalahan yang dilakukan orang lain tersebut dirasa sangat menyakitkan.
Banyak faktor yang menghambat orang untuk meminta maaf atau memaafkan antar lain keinginan untuk mempertahankan harga dirinya atau wibawa di hadapan rang yang bersalah. Ketidakmampuan mengampuni dapat menumbuhkan rasa demndam yang sesungguhnya dapat merugikan diri sendiri. Ketidak sediaan mengampuni hanya menyebabkan orang yang bersalah menanggung rasa bersalah berkepanjangan dan dapat menimbulkan permusuhan dan kebencian. Maka, pengampunan sesungguhnya dapat menguntungkan, baik bagi orang yang bersalah maupun bagi orang yang telah dirugikan.

yesus digambarkan sebagai ribadi yang selalu hadir dengan kasihNya yang tidak terbatas kepada siapapun, termasuk kepada kaum pendosa. Kepada setiap pendosa yang bertobat, Yesus membukakan "pintu maaf" dan pengampunan. Yesus bahkan mengajak murid-muridNya untuk selalu mengampuni tanpa batas. Tentang pengampunan, Yesus berkata pada para muridNya: "Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali." Dalam Kitab Suci (Yoh 8:2-11), Yeus menegaskan tidak ada manusia yang sempurna. Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan dan terhadap kesalahan itu Allah senantiasa mengampuni. Oleh karena itu, jangan sampai melakukan penghakiman kepada sesama yang berdosa tanpa mawas diri terlebih dahulu, seolah-olah dirinya yang paling suci, paling baik dansebagainya. Allah senantiasa mengampuni dan memberi kesempatan pada manusia untuk bertobat. Demikian pula kepada perempuan yang berdosa, Yesus tidak bersikap mengadili tapi memberi kesempatan kepada perempuan tersebut untuk bertobat dan tidak berbuat dosa lagi. Hal tersebut tampaknya melawan aturan tetapi sesungguhnya hendak mengkritik aturan itu sendiri, yang seringkali tidak adil dan tidak memberi kesempatan manusia untuk bertobat.

KUTIPAN
Perempuan yang Berzinah
(Yoh 8:2-11)

Tetapi Yesus pergi ke bukit Zaitun. Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepadaNya. Ia duduk dan mengajar mereka. Maka ahli-ahli taurat dan orang-orang Farisi membawa kepadaNya seorang perempuan yang kedapatan berzinah. mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus: "Rabi perempuan ini tertangkap basah ketika Ia sedang berbuat zinah. Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari erempuan-peremuan yang demikian. ApakahpendapatMu mengenai hal itu?" Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkanNya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jariNya di tanah. Dan ketika mereka terus menerus bertanya kepadaNya, IA pun bangkit lalu berdiri, katanya:" Barang siapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah Ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu." Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah. Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya. LAlu Yesus bangkit dan berdiri dan berkata kepadanya: "Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum Engkau?" Jawabnya: "Tidak ada Tuhan" Lalu kata Yesus: "Akupun tak akan menghukum engkau. Pergilah dan jangan berbuat dosa lagi muali dari sekarang."

Refleksi
  1. Bila ada teman yang menyakitimu, maukah kamu mengampuni temanmu itu? Apa yang menjadi motivasimu?
  2. Bacalah teks Kitab Suci (Rm 5:18-21)! Uraikan pemahamnmu tentang teks tersebut berkatan dengan topik pengampunan yang kita pelajari!
  3. Penjahat atau orang yang berdosa sebaiknya tidak dihukum, melainkan diberi kesempatan untuk bertobat." Bagaimana pendapatmu tentang pertanyaan tersebut?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar