Kamis, 18 Maret 2010

Pelajaran 15 Aku dan sesama Dicintai Allah

Tujuan Pelajaran
Pada akhir pelajaran siswa dapat:
  1. menjelaskan tanda atau bukti bahwa Allah mencintai semua orang dengan jalan yang berbeda-beda
  2. menyebutkan konsekuensi sikap manusia atas tindakan ALlah yang mencintai semua manusia
  3. merumuskan kehendak Allah kepada semua orang dalam relasinya dengan sesama berdasarkanteks Kitab Suci (Mat 5:43-48 dan Yoh 15:9-17)
Ringkasan Materi
Sejarah hidup manusia pernah tercoreng oleh adanya sikap dan tindakansekelompok bangsa yang menganggap dirinya lebih unggul dibandingkan dengan bangsa lain. Di Jerman misalnya ras Aria menganggap diri paling hebat dibandingkan dengan ras-ras lainnya. Di Afrika selatan, politik apartheid membuka peluang bagi suku pendatang yang berkuasa untuk menghancurkan suku asli kulit hitam. Bahkan dalam Kitab Suci Perjanjian Lama sendiri tergambar kesombongan orang-orang Israel yang beragama Yahudi menganggap diri yang paling benar dan paling baik, serta paling berhak atas rahmat penyelamatan Allah dibandingkan dengan bangsa lain.

Iman Kristiani secara tegas menolak praktik-praktik dan tindakan-tindakan seperti di atas. Dalam banyak kesempatan, Yesus selalu menyerukan persatuan umat manusia, sekalipun berbeda-beda. Manusia diharapkan bersatu rukun sau sama lain. Diharapkan mereka saling mengasihi meskipun ada banyak sekali perbedaan. Dan yang lebih radikal lagi Yesus mengajak kita untuk mengasihi orang-orang yang telah memusuhi kita (Mat 5:43)
Hidup bersama akan terjamin apabila manusia saling mangasihi satu sama lain, sebab Allah sendiri telah mengasihi semua orang (Mat 5: 45). Kepada para muridNya Yesus menegaskan bahwa tindakan saling mangasihi suatu perintah bukan sekedar himbauan atau ajakan yang bisa diabaikan. Tindakan tersebut adalah sebuah cap bagi siapa saja yang mau mengikutiNya, dan menjadi ciri bagi orang-orang yang menjadi sahabat dan muridNya (Yoh 15: 9-17). Tindakan mencintai merupakan konsekuensi logis karena kita terlebih dahulu dicintai Allah.

Allah mencintai semua orang dengan cara dan jalan yang berbeda-beda. Ukuran cinta Tuhan dengan manusia berbeda-beda. Umumnya orang mencintai hanya pada orang-orang yang juga mencintainya saja. Namun tidak begitu dengan Tuhan, Tuhan mencintai semua orang yang baik dan yang jahat. Pada orang yang baik Tuhan berharap agar ia tidak sombong dan berharap agar orang tersebut menjadi semakin baik. Tuhan juga mengasihi orang jahat dan memberi kesempatan bagi mereka untuk selalu bertobat dan memperbaiki diri. Dengan demikian bukannya Allah tidak adil sebab sejak semula Tuhan telah mengasihi manusia tanpa pandang bulu pada siapapun.

Yesus mengkritik budaya kasih yang berkembang dalam masyarakatNya, karena kasih dilaksanakan dengan deskriminatif. Kasih hanya diberikan bagi orang yang dipandang baik saja. Yesus selalu memberikan cara pandang yang barutentang makna mengasihi, yakni bahwa kasih selalu terarah pada kebahagiaan seseorang tanpa syarat dan pamrih pada siapa saja termasuk yang memusuhi kita. Selama hidupNya Yesus membuktikan kasihNya kepada semua orang baik yang kaya ataupun miskin, bahkan Yesus rela menjadi sahabat mereka hingga wafatNya di kayu salib.

KUTIPAN
Yesus dan Hukum Taurat
(Mat 5: 43-48)

Kamu telah mendengar firman Tuhan: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya Kamu. Karena dengan demikian kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menrbitkan matahari bagi orang jahat dan orang baik yang menurunkan hujan bagi orang benar dan orang yang tidak benar. Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga demikian? Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya daripada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allahpun berbuat demikian? Karena itu haruslah kamu sempurna seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna.

Perintah Supaya Saling Mengasihi
(Yoh 15: 9-17)

"Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikian juga aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasihKu itu. Jikalau kamu menuruti perintahKu; kamu akan tinggal di dalam kasihKu seperti Kau menuruti perintah BapaKu dan tinggal di dalam kasihNya. Semua itu kukatakan kepadamu, supaya sukacitamu menjadi penuh. Inilah perintahKu yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah ,mengasihi kamu. Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawa bagi sahabat-sahabatNya. Kamu adalah sahabatKu jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu apa yang diperbuat tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena AKu telah memberikan segala sesuatu yang Kudengar dari BapaKu. Bukan kamu yang memilih Aku tetapi AKulah yang memilih kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapamu dalam namaKu diberikanNya kepadamu. Inilah perintahKu kepadamu Kasihilah seorang akan yang lain."


Refleksi
  1. Bila Allah mengasihi semua orang,mengapa ada yang kaya dan ada yang miskin, ada yang berumur panjang dan pendek, ada yang pandai, ada yang berumur panjang dan ada yang berumur pendek, ada yang pandai dan ada yang bodoh?
  2. Bila Allah mengasihi semua orang, bagaimana seharusnya relasi antar manusia dalam kehidupan sehari-hari?
  3. Seorang remaja terbaring di RUmah Sakit karena kecelakaan




Tidak ada komentar:

Posting Komentar