Senin, 22 Maret 2010

Peajaran 18 Yesus Rela Berkorban

Tujuan Pelajaran
Pada akhir pelajaran siswa dapat
  1. Menceritakan pengalaman pengalaman tentang orang yang rela berkorban demi kepentingan sesama
  2. Menceritakan pengalaman sendiri tentang sikap/ tindakan rela berkorban
  3. Menjelaskan tentang perlunya keberanian berkorban seperti yang dilukiskan dalam Kitab Suci (Yoh 10:11-15)
  4. Menuliskan tanggapan terhadap tindakan Yesus yang rela berkorban bagi manusia
Ringkasan Materi
Kehidupan manusia di jaman ini terus berkembang dan maju pesat mengikuti kemajuan zaman. Perkembangan di bidang IPTEK membuat manusia bergerak cepat sehingga prinsip "Lambat asal selamat" sudah tak lagi mewarnai pikiran orang-orang di jaman ini. Pemikiran yang muncul sekarang ini adalah "Siapa cepat ia dapat". Akhirnya muncul suatu persaingan yang terjadi terus menerus dalam masyarakat. Persaingan dalam kehidupan bersama itu mengakibatkan yang kuat makin kuat sedangkan yang lemah juga makin lemah. Semua ini kenyataan ini menunjukkan bahwa sikap kesediaan manusia untuk berkorban bagi sesamanya semakin berkurang dan sulit dijumpai.

Berkorban selalu berkaitan dengan orang lain. Dengan berkorban seseorang memberikan dirinya untuk orang lain secara total dan tanpa mengharapkan orang akan membalas hal yang sama padanya. Berkorban tidak bisa hanya dikatakan saja, namun haruslah diwujudkan dalam tindakan yang konkret dalam hidup sehari-hari. Sebagai pelajar apa saja yang bisa kita lakukan untuk orang lain? Wujud pengorbanan macam apa saja baisa dilakukan?
Berkorban dimulai dari hal-hal yang sederhana. Hal-hal kecil yang bisa kitalakukan dalam hidup kita sehari-hari sebagai anggota keluarga, sebagai warga sekolah, warga masyarakat dan juga dalam persahabatan.

Dalam Kisah Kitab Suci (Yoh 10: 11-15), Yesus justru tampil dengan sikapNya yang berbeda dengan sikap kebanyakan orang yang ada di masyarakat. Yesus menyebut diriNya sebagai gembala yang baik yang rela memberikan nyawa bagi domba-dombaNya. Tindakan Yesus ini merupakan wujud dari cintaNya yang besar kepada manusia. Bagi Yesus yang terpenting adalah keselamatan seluruh umat manusia dan bukan keselamatan diriNya sendiri. Hal ini diwujudkan Nya dengan pengorbananNya sendiri di kayu salib.

KUTIPAN
Gembala yang Baik
(Yoh 10: 11-15)
Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya; sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meningglkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigalaitu menerkam dan mencerai beraikan domba-domba itu. Ia lari karena ia seorang upahan dan tidak memperhatikan domba-domba itu. Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-dombaKu dan domba-dombaKu mengenal Aku sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku memberikan nyawaKu bagi domba-dombaKu



Refleksi

  1. Benarkah orang tuamu rela berkorban bagi dirimu? ceritakanlah!
  2. Jelaskan hambatan-hambatan seseorang yang tidak atau kurang rela berkorban bagi orang lain!


1 komentar: